Dengan segala pesona wisata dan panorama keindahan alamnya, mengapa Gunung Ijen adalah destinasi yang layak dikunjungi Sebenarnya, bukanlah gunung Ijen yang menjadi daya tarik wisata; melainkan, sebuah kawah yang ada di puncaknya yang mempunyai luas kurang lebih 5.446 hektar dengan kedalaman 200 meter.
Wisata Kawah Ijen Banyuwangi adalah yang menjadi daya tarik utama Gunung Ijen. Sebuah magnet yang menarik wisatawan lokal dan mancanegara. Keunikannya terletak pada panorama alam baluran dan Kawah Ijen. Apalagi, setelah adanya dukungan dari pemerintah Banyuwangi yang turut melakukan promosi gencar-gencaran destinasi wisata Kawah Ijen.
Sebuah tempat, hanya menjadi destinasi biasa bila tidak mempunyai keunikan tersendiri. Apa yang membuat kawah Gunung Ijen unik? Bayangkan saja, Kawah Ijen memiliki sebuah fenomena alam yang disebut api biru (Blue Fire). Semakin membuatnya unik, api biru ini hanya dapat kamu temui pada dua tempat di dunia. Yap, di dunia! Inilah yang menjadi sebuah tolok ukur tersendiri betapa menjualnya destinasi wisata yang terletak di Banyuwangi ini.

Pun, bukan itu saja, fakta-fakta lain yang terungkap semakin membuat kamu tersadar bahwa mengunjungi Gunung Ijen dan melihat kawahnya akan semakin membuat kamu berdecak kagum. Ini fakta menarik lainnya tentang gunung dan Kawah Ijen, antara lain:
- Gunung ini adalah gunung berapi yang masih aktif hingga sekarang. Tercatat, letusan terakhirnya terjadi tahun 1999.
- Zat dan bau belerang di area puncak Ijen sangat kental dan menyengat. Di sini juga terdapat tambang belerang yang kuasanya dipegang oleh PT. Candi Ngribi.
- Ketika kamu mendaki gunung ini, kamu akan menjumpai banyak pekerja kuli panggul. Setiap harinya, 200 orang kuli panggul lalu-lalang turun dan naik Gunung Ijen.
- Saking banyaknya sumber belerang dari tempat ini, perseberannya sangat bervariasi dan turut menyumbang untuk produksi sektor lain, seperti: kosmetik, bahan vulkanisir ban, korep api, salep, dan pupuk.
- Fenomena api biru muncul pertama kali di tahun 1950
- Kaldera kawah Ijen tercatat sebagai yang paling luas dengan ukuran kawah 960 x 600 meter dan kedalaman 200 meter.
- Danau Kawah Ijen adalah danau asam dengan tingkat keasaman tertinggi di dunia, terhitung, kadar keasamannya mencapai titik nol.
- Gunung Ijen dikeliling pegunungan lainnya, seperti: gunung Rante (2.664 mdpl), gunung Raung (3.332 mdpl), gunung Suket (3332 mdpl), dan gunung Pendil (2.950 mdpl). Tidak heran, ketika mencapai puncak Ijen, kamu dapat melihat gunung lain yang gagah dan menjulang.
- Suhu Kawah Ijen mencapai 200 derajat celcius. Sangat panas. Sedangkan pada malam hari, suhunya berubah menjadi dingin hingga 2 derajat celcius saja. Sangat ekstrim.
Tujuh fakta menarik wisata gunung Ijen di atas semakin menambah daya tarik kamu mengunjungi tempat ini? Ada beberapa informasi penting lainnya yang patut kamu ketahui sebelum mengunjungi wisata kawah Ijen.

Wisata Kawah dan Gunung Ijen Banyuwangi – Destinasi yang wajib kamu kunjungi
Untuk kamu yang ingin mengujungi destinasi wisata yang lokasinya ada di perbatasan antara kabupaten Banyuwangi dan kabupaten Bondowoso, Jawa Timur ini, ada beberapa hal yang wajib kamu persiapkan. Lalu, ada beberapa informasi juga untuk kamu pendaki yang ingin mencapai puncak Gunung Ijen.
Pada artikel ini, saya pribadi akan menyampaikan informasi sedetil, seakurat, dan se-update mungkin untuk membantu kamu mengetahui apa saja hal-hal yang harus kamu ketahui.

Gunung Ijen cocok untuk kamu berjiwa petualang
Wisata gunung Ijen tidak bisa dikunjungi untuk kamu yang hanya ingin sekadar melihat betapa memesonanya fenomena api biru yang ada di Kawah Ijen. Nyatanya, untuk menuju dan muncak di Gunung Ijen, kamu diharuskan lebih dulu menempuh perjalanan yang tidak biasa.
Bahkan, untuk sekadar mencapai desa di mana kamu akan memulai trekking sampai puncak Ijen, kamu diharuskan lebih dulu mencari moda transportasi. Gunung Ijen kurang lebih sama seperti gunung lain yang sangat sulit dijangkau moda transportasi umum. Untuk menuju ke pos Ijen, kamu harus menggunakan jeep atau transportasi lokal lebih dulu.
Kurang lebihnya, 2 jam perjalanan dari kota Banyuwangi harus kamu tempuh lebih dulu. Perjalanan panjang dan menyenangkan ini harus kamu “lahap” lebih dulu sebelum berjalan menuju puncak Gunung Ijen.
Wisata Ijen sendiri, bila kamu membandingkannya dengan banyak daerah wisata dan kawah yang ada di dataran tinggi lainnya, sangat berbeda. Bahkan, perbedaannya mencapai 180 derajat. Kawah yang ada di puncak Ijen sangat spesial. Kawahnya luas sejauh mata memandang. Bau zat belerang yang keluar sangat menyengat. Pada siang hari, terasa sangat panas. Sebaliknya, pada malam hari, suhunya luar biasa dingin.
Perlu kamu catat dan ingat, tidak ada transportasi bis menuju Gunung Ijen. kamu diharuskan menggunakan jeep atau ojek dari warga lokal. Hitung-hitung membantu perekonomian warga lokal, tidak ada salahnya kamu memberi tip lebih (hanya sekadar saran dan opsional).
Seperti yang saya bilang, tidak semua orang bisa sampai ke kawah di puncak Gunung Ijen. Tapi, kalau kamu berjiwa petualang, sangat suka dengan alam, dan ingin mengalami sensasi berwisata yang beda, menuju puncak Ijen sangat menjadi rekomendasi saya.
Membutuhkan tenaga ekstra. Membutuhkan minat dan niat yang kuat. Perjalanan dari kota menuju pos pemberangkatan sangat menguras waktu dan tenaga. Kurang lebih, kamu akan menempuh perjalanan ini 2 jam. Sebaiknya, di terminal keberangkatan, kamu menyantap mie instan atau kopi yang disediakan warung-warung sekitar terminal.
Kenapa?
Di perjalanan, jalannya bukanlah sekadar jalan raya yang nyaman. kamu akan menemui jalanan ekstrim yang menanjak.

Persiapan ke Kawah ijen
Apapun destinasi yang kamu tuju ketika berwisata atau mendaki, jangan remehkan persiapan yang ada. Kalau bisa, siapkan dengan matang dan sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelum hari keberangkatan. Ada beberapa persiapan ke Kawah Ijen atau Gunung Ijen yang perlu kamu lakukan, seperti:
- Persiapan fisik – apapun gunung yang kamu daki, persiapan fisik sangat diperlukan. Olahraga seminggu sebelum keberangkatan sangat diperlukan.
- Persiapan alat – jangan sampai melewatkan alat-alat yang penting. Apalagi kalau sudah menyangkut alat yang menempel pada tubuh, seperti: masker, senter, makanan pribadi, dan obat-obatan (kalau kamu memerlukan perlakuan khusus atau sedang menderita penyakit tertentu).
- Persiapan peta – kamu tidak wajib membawa peta. Kalau kamu ingin menggunakan jasa guide (pemandu jalan) lokal, akan lebih baik lagi. kamu bisa menyewa guide lokal untuk menuntun kamu mencapai puncak Gunung Ijen. Pun, kalau kamu menyewa penunjuk jalan orang sekitar, kamu bisa meminta bantuan untuk memotret beramai-ramai dengan kelompok wisata/pendaki. Lebih khususnya lagi, kalau kamu memakai jasa guide lokal, kamu bisa mempelajari sejarah, budaya, dan kearifan lokal secara sekaligus.
Untuk lebih spesifik lagi, Sherry Line membagikan dalam sebuah postingan blog alat apa saja yang ia bawa ketika hiking ke gunung Ijen:
- Mineral water
- Masker
- Tissue kering
- Tissue basah
- Senter (kalau trekking pada malam hari sangat penting)
- Power bank (jaga-jaga untuk kebutuhan sosial media dan smartphone lainnya)
- Bekal (dianjurkan biskuit dan camilan lainnya)
- Tolak angin (jaga-jaga kalau masuk angin karena udara dingin)
- Obat maag (sesuaikan dengan penyakit yang biasa timbul pada individu masing-masing)
Alat di atas di bawa oleh Sherry Line yang ia bagikan di postingan blognya yang bisa kamu cek di sini. Atau kamu juga bisa membaca artikel kami sebelumnya mengenai apa saja persiapan dan logistik mendaki gunung.

Ketinggian Kawah Ijen dan kondisi Gunung Ijen
Kawah Ijen terletak di Puncak Ijen yang mempunyai ketinggian 2.433 mdpl (meter di atas permukaan laut). Ada di kota Banyuwangi, belakangan ini wisata Ijen menjadi magnet wisatawan lokal dan mancanegara berkat panorama alamnya, tantangannya, dan pesona lainnya yang sangat sulit untuk tidak dilihat.
Untuk sektor pariwisata Indonesia, tentunya ini adalah sinyal yang baik dan sangat positif. Bahkan, beberapa jajaran menteri dan orang teratas Indonesia sempat untuk menyempatkan diri melihat betapa indahnya pesona Gunung Ijen.
Tercatat, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ditemani rombongan lainnya pernah mengunjung Gunung Ijen untuk sekadar melihat kondisinya saat ini. Pun, responnya sangat positif. Warga lokal juga menyambut dengan baik dan sangat meriah.
Bukan itu saja, banyak orang-orang top yang memang tertarik untuk melihat dengan mata kepala sendiri pesona kawah Ijen yang terkenal dengan fenomena “api biru”, sebuah kejadian alam yang memang sangat langka di dunia. Hanya dua tempat di dunia yang mempunyai fenomena alam luar biasa ini. Tidak heran, Gunung Ijen melesat dengan cepat di kalangan pecinta wisata alam.
Bagaimana kondisi Gunung Ijen belakangan ini? sampai saat ini, kondisi Gunung beserta Kawah Ijen normal dan berangsur aman untuk dikunjungi. Terlihat, beberapa warga lokal yang berprofesi sebagai kuli panggul belerang juga mulai lalu dan lalang mencari rejeki dengan memanggul hasil belerang dari kawah Ijen.
Walaupun memang, bulan Maret tahun lalu terdapat tragedi Kawah gunung Ijen menyemburkan gas beracun yang berakibat buruk pada warga desa lokal; tepatnya pada tanggal 21 Maret 2018 silam.
Namun, sampai saat ini, kondisi berangsur baik dan mulai pulih.
Untuk kamu yang ingin mengunjungi Kawah Ijen atau muncak dan mendirikan tenda di Gunung Ijen, sebaiknya kamu melihat lebih dulu informasi yang paling baru. Jangan sampai, sudah susah dan lama kamu menempuh perjalanan ke pos pemberangkatan Ijen, izin mendaki tidak kamu dapati karena kondisi labil kawah Ijen.

Waktu yang tepat ke Kawah Ijen
Poin ini akan menjelaskan dan merekomendasikan kamu yang ingin mengunjungi Gunung Ijen. Seperti layaknya mengunjungi gunung lainnya, ada bulan dan kondisi terbaik untuk naik gunung. Pun, begitu juga kalau kamu ingin sekadar melihat Kawah Ijen atau muncak dan bertenda di Gunung Ijen.
Antara bulan Desember sampai Januari
Pada waktu ini, kabut yang biasanya menutupi puncak Ijen akan lebih tipis. Pada bulan ini, kamu juga berpotensi untuk melihat langsung panorama alam Kawah Ijen yang terkenal, “blue fire”.
Namun, kalau kamu ingin mengunjungi Gunung Ijen pada bulan ini, sebaiknya kamu membawa perbekalanan dan peralatan yang matang. Bulan ini masih termasuk dalam musim penghujan. Di Indonesia, tentu saja intensitas hujannya sangat lebat. Apalagi, melihat ketinggian Gunung Ijen yang cukup menjulang, tentu saja kamu berpotensi diguyur hujan setiap waktu ketika mendaki.
Untuk itu, persiapan matang sebelum mendaki ke puncak Gunung Ijen akan sangat membantu. Kalau bisa, ajak orang yang sudah berpengalaman. Pun, kamu juga bisa menggunakan jasa guide lokal dari desa sekitar untuk menjadi pemandu kamu ketika mendaki sampai puncak.
Antara Bulan Juli Sampai September
Ini adalah musim panas dan menjadi waktu favorit banyak pendaki yang hobi naik gunung. Pada bulan ini, waktu terbaik mendaki dan mencapai puncak Ijen adalah pada bulan Agustus. Sinar matahari sangat cerah pada musim ini. Pun, bulan ini juga masuk musim kemarau. Jadi, udara dan suhunya masih di taraf normal (tidak terlalu dingin dan ekstrim).
Adakah waktu yang tepat untuk mendaki ke kawah Ijen dan mencapai puncak gunung Ijen?
Ada dua opsi yang bisa kamu lakukan, antara lain:
- Mendaki pada pagi hari – ada kelebihan tersendiri kalau kamu mendaki pada saat pagi hari. Mengingat udaranya masih hangat, kamu bisa lebih nyaman ketika trekking di jalur yang sulit. Pun, selain itu, kabut tidak terlalu tebal. Jadi, kamu bisa menikmati perjalanan di jalur trekking. Sangat dianjurkan untuk mulai mendaki pada pukul 05.00-06.00. Sebaiknya jangan mendaki terlalu siang karena anginnya sangat kencang dan berpotensi bau belerang yang mengganggu pernapasan kamu.
- Mendaki pada malam hari – walau mendaki pada hari adalah waktu yang dianjurkan dan sangat direkomendasikan untuk pendaki pemula, tetap saja banyak pendaki yang lebih memilih mendaki gunung Ijen pada malam hari. Entah mengapa, mendaki pada malam hari punya sensasi yang berbeda dan unik. Pun, tidak ada larangan untuk kamu yang ingin mendaki pada malam hari. Kebanyakan pendaki akan mulai mendaki pukul 22.00. Kurang lebihnya, sebelum pagi hari, kamu sudah mendirikan tenda di puncak Ijen. Jadi, kamu bisa menikmati matahari terbit (sunrise) dengan pemandangan Ijen dan kawahnya yang luar biasa.
Tips berkunjung ke gunung atau Kawah Ijen
Pendakian Kawah ijen untuk pemula sangat aman dan tidak membahayakan. Namun, bukan berarti kamu menyepelekannya. Untuk itu, ada beberapa tips pendakian tambahan untuk kamu yang ingin berkunjung ke gunung atau Kawah Ijen.
- Bawa pakaian hangat
- Bawa syal untuk leher/kepala
- Olahraga fisik seminggu sebelum berangkat.
Tidak ada salahnya kamu menerapkan tips di atas. Toh, semuanya demi kenyamanan dan keselamatan individu. Tidak ada salahnya, bukan?

5 Alasan terbaik mengapa kamu harus mengunjungi kawah/Gunung Ijen!
Kondisi Kawah Ijen saat ini sangat aman untuk dikunjungi; kamu tidak perlu takut dan khawatir berlebih. Pun, kalau kamu masih kurang yakin memilih destinasi wisata kawah Ijen Banyuwangi untuk dikunjungi, ada beberapa alasan yang harus kamu wajib baca untuk semakin meyakinkan kamu.
Fenomena “blue fire” sangat sulit untuk ditolak
Walaupun tidak semua pengunjung Kawah Ijen dapat melihat fenomena ini, sudikah kamu menjajal peruntungan? Kalau iya, coba lihat apakah diri kamu berkesempatan melihat betapa indah pesona api biru yang muncul di Kawah Ijen.
Pemandangan luar biasa dengan campuran kawah belerang
Ini menjadi energi positif dan negatif. Layaknya Yin dan Yang, kamu dapat bersamaan melihat pesona dan panorama indah pegunungan yang ada di sekitar Gunung Ijen. Pun, secara bersamaan, kamu dapat terganggu dengan bau belerang yang menyengat.
Namun, dibalik ini semua, melihat pemandangan luar biasa dari puncak sangatlah membayar setiap keringat dan tenaga yang kamu keluarkan.
Belajar bersyukur
Mengapa belajar bersyukur? Bukankah datang ke kawah atau puncak Gunung Ijen untuk berlibur dan menikmati pemandangan? Sama sekali tidak. Ini perbedaan dan keunikan khusus Gunung Ijen.
Di sini, kamu dapat melihat secara gamblang betapa sulitnya orang mencari penghidupan. Banyak warga lokal yang berprofesi sebagai kuli panggul pengangkut batu belerang. Dari sekadar melihatnya, kamu dapat belajar untuk bersyukur. Saat kamu berwisata, di saat yang bersamaan, kamu melihat perjuangan seorang kepala keluarga menafkahi keluarganya. Banyak-banyak bersyukur, ya!
Foto yang Instagramable
Dijamin, kamu tidak akan menyesal setelah pulang dari gunung Ijen ketika sadar dan melihat hasil foto yang kamu ambil.
Kawah yang berwarna hijau tosca sangatlah Instagramable. Jangan heran, banyak teman kamu di sosial media yang besar kemungkinannya iri melihat foto yang kamu unggah di Instagram.
Rute yang menantang
Untuk kamu pecinta petualang dan individu yang suka kegiatan luar ruangan, rute menuju Kawah Ijen sepanjang 3 kilometer menuju ke bawah sangatlah menantang dan menyenangkan ketika kamu tapaki.
Jadi bagaimana? Apakah kamu sudah siap untuk menikmati Kawah Ijen di liburanmu selanjutnya?